Pemanenan pada saat yang tepat merupakan hal yang cukup penting guna mempertahankan kualitas dan kuantitas gabah. Manfaat dari pemanenan tepat waktu adalah tingkat kehilangan saat panen rendah dan kualitas beras yang dihasilkan tinggi, pemanenan yang terlalu dini akan meningkatkan persentase butir mudah yang berakibat pada rendahnya rendemen giling, pemanenan yang terlalu lambat akan meningkatkan tingkat kehilangan dan keretakan biji. Butir yang mengalami keretakan akan mengakibatkan persentase butir patah meningkat dan rendemen giling rendah. Waktu panen yang optimum adalah saat kadar air biji mencapai 20 persen (musim kering) atau 24 persen (musim hujan), atau setelah 80-85 persen dari biji padi sudah matang.
Tingkat kematangan padi merupakan salah satu faktor utama dalam menghasilkan beras yang berkualitas. Adapun stadia kematangan bulir padi, seperti berikut:
Stadia Masak Susu
- Pada tahap ini, gabah mulai terisi dengan bahan serupa susu.
- Tanaman padi masih berwarna hijau tetapi malai-malainya sudah terkulai.
- Ruas batang bawah kelihatan kuning.
- Stadia masak susu terjadi pada saat 10 hari setelah fase berbunga merata.
- Gabah mulai terisi dengan larutan putih susu, dapat dikeluarkan dengan menekan/menjepit gabah di antara dua jari.
- Malai hijau dan mulai merunduk. Pelayuan (senescence) pada dasar anakan berlanjut.
- Daun bendera dan dua daun di bawahnya tetap hijau.
Stadia Masak Kuning Seluruh tanaman tampak kuning, dari semua bagian tanaman.
- Hanya bulu-bulu sebelah atas yang masih hijau.
- Isi gabah sudah keras, tetapi mudah pecah dengan kuku.
- Stadia masak kuning terjadi 7 hari setelah stadia masak susu.
- Isi gabah yang menyerupai susu berubah menjadi gumpalan lunak dan akhirnya mengeras.
- Gabah pada malai mulai menguning. Pelayuan (senescense) dari anakan dan daun di bagian dasar tanaman nampak semakin jelas.
- Pertanaman terlihat menguning. Seiring menguningnya malai, ujung dua daun terakhir pada setiap anakan mulai mengering.
Stadia Masak Penuh
- Buku-buku sebelah atas berwarna kuning sedang batang-batang mulai kering.
- Isi gabah tidak dapat/sukar dipecahkan.
- Pada varietas-varietas yang mudah rontok stadia ini belum terjadi kerontokan.
- Stadia masak penuh terjadi 7 hari setelah stadia masak kuning.
Stadia Masak Mati
- Isi gabah keras dan kering.
- Varietas yang mudah rontok pada stadia ini sudah mulai rontok.
- Stadia masak mati terjadi 6 hari setelah masak penuh.
- Setiap gabah matang, berkembang penuh, keras dan berwarna kuning.
- Tanaman padi pada tahap matang. 90 – 100 persen dari gabah isi berubah menjadi kuning dan keras.
- Daun bagian atas mengering dengan cepat (daun dari sebagian varietas ada yang tetap hijau).
- Sejumlah daun yang mati terakumulasi pada bagian dasar tanaman.
Tanda-Tanda Padi Siap Panen
- 95 persen gabah sudah menguning dan daun bendera telah mengering.
- Umur optimal malai 30 – 35 hari terhitung sejak hari sesudah berbunga (HSB)
- Kadar air berkisar 21 – 26 persen.
- Kerontokan gabah sekitar 16 – 30 persen (cara mengukurnya dengan meremas malai dengan tangan).
Pemanenan
Apabila butir pada 4/5 bulir sudah menguning dan keras dan butir pada 1/5 bulir masih kenyal maka tingkat kematangan sudah mencapai 80-85 persen. Dengan pemanenan yang tepat diharapkan petani tidak akan mendapatkan kerugian karena menghasilkan gabah dengan kematangan dan kualitas beras yang maksimal. (WD 2025)
Sumber:
Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. (2024). Buku saku brigade pangan.
https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/24857