
Lembang, Jawa Barat — Peran literasi dalam mendukung ketahanan dan kemandirian pangan nasional perlu diperkuat. Salah satu penguatan dapat dilakukan dengan penyediaan materi informasi pertanian. Oleh karena itu, Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian (BB Pustaka) menggelar kegiatan “Penyusunan Materi Informasi Pertanian Mendukung Swasembada Pangan”. Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi strategis, yaitu Balai Perakitan Modernisasi Pertanian (BRMP) Tanaman Sayuran dan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Kegiatan pertama dilaksanakan di BRMP Sayuran diikuti oleh berbagai pejabat fungsional, seperti analis standardisasi, pengawas benih tanaman, pengendali OPT, pranata humas, pustakawan, dan pengawas mutu hasil pertanian. Sementara kegiatan yang dilaksanakan di BBPP Lembang dihadiri oleh widyaiswara dan pustakawan. Mereka hadir sebagai agen pengetahuan yang berperan penting dalam mengemas informasi teknis menjadi bahan bacaan yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.
Kepala BRMP sayuran, Noor Rofik Ahmadi, dalam sambutannya menyambut baik kegiatan ini sebagai sarana penderasan informasi pertanian kepada masyarakat. Senada dengannya, Yullynda Tisna Diputri, selaku Kepala bagian Umum BBPP Lembang menyampaikan, “dengan kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan para pejabat fungsional sehingga menghasilkan tulisan berisi pengetahuan pertanian sebagai literasi kepada masyarakat.’’
Sebagai narasumber utama, Vivit Wardah Rufaidah, Pustakawan Ahli Madya di BB Pustaka, memaparkan peran Pertanian Press—unit penerbitan resmi Kementerian Pertanian—dalam merencanakan, mengakuisisi, menerbitkan, dan menyebarluaskan informasi pertanian kepada masyarakat. "Menulis adalah bentuk kontribusi nyata untuk mendukung swasembada pangan. Melalui penerbitan, pengetahuan bisa menjangkau lebih luas," ujarnya.
Materi selanjutnya sampaikan oleh Heryati Suryantini, Pustakawan Ahli Utama. Ia menyoroti pentingnya akuisisi naskah penerbitan. Proses ini menjadi tulang punggung dalam menjaga keberlanjutan produksi terbitan pertanian berkualitas. Kemudian di sesi terakhir, Widaningsih memperkenalkan platform Repository Kementerian Pertanian dan website Pertanian Press yang menjadi etalase digital berbagai publikasi, mulai dari jurnal ilmiah, artikel populer, hingga leaflet dan infografis. Repository Kementerian Pertanian merupakan kumpulan koleksi dari beberapa publikasi seperti terbitan berkala ilmiah (scientific journal, scientific periodic), lalu terdapat berkala semi ilmiah (semi populer jurnal), dan tidak berkala (leaflet, poster, infografis).
Sesi tanya jawab berlangsung aktif dengan beragam pertanyaan menarik. Peserta menyampaikan beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam menulis, seperti kurangnya ide. Menjawab pertanyaan ini, Heryati Suryantini memberikan tips, yaitu dengan selalu mencoba menulis. Sumber tulisan dapat berdasarkan dari pengalaman, hal yang sering dilakukan, dan hal yang kita ketahui. Selain itu, dengan selalu menanamkan semangat menulis untuk meningkatkan literasi kepada masyarakat dapat menjadi tips agar kegiatan menulis selalu menggairahkan.
Sesi diskusi juga berhasil menggugah semangat para peserta untuk menulis, dibuktikan dengan banyaknya naskah yang terkumpul. Di BRMP Sayuran, diperoleh 9 naskah bertema produksi bawang putih bersertikat, cara akses aplikasi myagri, metode pengujian, budi daya kangkung di lahan marjinal, krpl, budidaya bawang bombay , tips dan trik membuat pupuk, dan bawang putih bersertifikat. Sementara itu, di BBPP Lembang terkumpul naskah tentang
Dari naskah yang terkumpul tersebut, nantinya akan dibuat menjadi materi informasi pertanian dalam bentuk leaflet dan folder. Diharapkan materi tersebut dapat digunakan sebagai media informasi, teknologi dan pengetahuan terkait pertanian oleh masyarakat, sehingga pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan meningkat (Rep. WD/Edit SO-SWT)
