Lebak, 10 Juli 2025 — Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH), serta Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, menyelenggarakan Rapat Koordinasi Brigade Pangan (BP) di Kabupaten Lebak.
Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian (BB Pustaka) turut hadir, kini Pustaka tak hanya mengelelola buku di perpustakaan, seluruh unit kerja di Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, Kementerian Pertanian di daulat untuk menjadi pendamping dalam mengawal Pelaksanaan Brigade Pangan untuk mewujudkan swasembada pangan
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal, Anny Mulyani; Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, Tiurmauli Silalahi; Kepala BBPPMBTPH, Andi Muhammad Idil Fitri; serta Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauhid. Rapat koordinasi juga dihadiri oleh perwakilan dari BB PUSTAKA, LO Kabupaten Lebak, dan para penyuluh pertanian pendamping.
Dalam arahannya, Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan, Tiurmauli Silalahi mengungkapkan bahwa hingga Juli 2025, realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) nasional telah mencapai 272.250 hektare, dengan tingkat realisasi tanam sebesar 87 persen dan menempatkan Indonesia di peringkat pertama untuk klaster 2. Ia menekankan pentingnya kesesuaian data yang dilaporkan, baik melalui E-Pusluh maupun Dinas Kabupaten agar sejalan dan akurat.
Kepala BBPPMBTPH, Andi Muhammad Idil Fitri, turut mendorong optimalisasi lahan nonrawa serta pelaksanaan Survei Investigasi dan Desain (SID) sebagai langkah konkret mendukung pencapaian target nasional. Ia juga mengajak seluruh PPL di Kabupaten Lebak untuk terus bersemangat, mengingat wilayah ini merupakan salah satu sentra pertanian di Provinsi Banten.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauhid, mengingatkan pentingnya akurasi data sebagai fondasi kebijakan. Per 10 Juli 2025, capaian LTT Provinsi Banten baru mencapai 7,63% dari target 14.135 hektare. Ia mengilustrasikan sinergi antarsektor pertanian seperti permainan sepak bola, di mana seluruh komponen, mulai dari data lapangan, UBIN, hingga sistem informasi harus bekerja sama agar tercapai “gol” berupa peningkatan produksi. Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan data berbasis poligon sebagai dasar perhitungan KSA (Kerangka Sampling Area) oleh Badan Pusat Statistik.
Dalam kesempatan tersebut, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Anny Mulyani, turut menggarisbawahi perlunya pendataan bantuan alsintan secara transparan dan pemanfaatan infrastruktur yang optimal. Ia menyoroti beberapa kasus inefisiensi seperti hilangnya pompa IRPOM (Irigasi Perpompaan) jumlah daerah yang menyebabkan potensi kerugian besar. Ia juga mendorong penguatan kelembagaan petani dan sinergi antar stakeholder, termasuk peran strategis BB PUSTAKA.
Perwakilan BB PUSTAKA, Listina Setiorini, dalam sambutannya menyampaikan komitmen penuh BB PUSTAKA dalam mengawal pembentukan BP di Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Tim teknis telah disiapkan untuk mendampingi proses di lapangan secara langsung dan akan terus bersinergi dengan Balai Benih serta dinas terkait. Ia juga memberikan apresiasi kepada para penyuluh yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam mendukung program LTT dan ketahanan pangan.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, dilaksanakan workshop yang melibatkan penyuluh, petugas lapangan, serta tim teknis dari pusat dan daerah. Workshop ini menjadi ruang berbagi praktik baik, pemantapan strategi pendampingan, serta penguatan pemahaman teknis di lapangan. Melalui forum ini, seluruh peserta diharapkan memiliki persepsi yang sama dan siap mengimplementasikan program BP secara lebih efektif, khususnya dalam mendukung percepatan LTT dan ketahanan pangan di wilayah Banten. (Rep.FN/Edit SO-SWT)