Bogor, 17 Desember 2025 — Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian menerima kunjungan pustakawan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam rangka penguatan peran perpustakaan sebagai media strategis penyebarluasan wawasan Hak Asasi Manusia.
Kegiatan diawali dengan pemaparan Profil Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian di Ruang 2C, kemudian dilanjutkan dengan library tour untuk melihat langsung praktik layanan dan pengelolaan informasi.
Ketua Kelompok Perpustakaan dan Literasi Pertanian, Widaryono, menyampaikan bahwa Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian (BB Pustaka) merupakan perpustakaan pertanian tertua di Indonesia yang berdiri sejak era 1840-an dan terus bertransformasi menjadi pusat pengelolaan pengetahuan dan literasi pertanian yang inklusif, digital, dan berdampak.
Pada tahun 2025, BB Pustaka berhasil mempertahankan predikat A dalam akreditasi perpustakaan serta ditetapkan sebagai perpustakaan rujukan nasional, seiring dengan penguatan inovasi layanan seperti preservasi, koleksi antiquariat, digitalisasi koleksi, pengelolaan repositori pertanian, serta program literasi berbasis inklusi sosial yang menjangkau masyarakat luas, tambahnya.
Selanjutnya, Ketua Kelompok Penerbitan Pertanian, Eni Kustanti, menjelaskan bahwa pengelolaan penerbitan di BB Pustaka mencakup layanan ISBN, pengelolaan terbitan berkala, serta pemenuhan kewajiban serah simpan karya cetak dan karya rekam. Seluruh pengajuan ISBN wajib dilakukan melalui laman resmi sesuai kebijakan nasional penggunaan satu akun pemerintah, dengan tahapan administratif yang ketat mulai dari surat permohonan unit kerja, verifikasi naskah, hingga penerbitan ISBN.
Selain itu, Pertanian Press di bawah BB Pustaka juga mengelola berbagai jurnal dan publikasi ilmiah di bidang teknologi dan inovasi pertanian melalui sistem pengelolaan jurnal elektronik, sebagai upaya mendukung diseminasi pengetahuan, dokumentasi terbitan pemerintah, serta peningkatan akses informasi pertanian secara berkelanjutan, ujarnya.
Perwakilan Komnas HAM, Hari Reswanto, menjelaskan bahwa Komnas HAM merupakan lembaga negara independen yang seluruh unsur pegawainya berstatus aparatur sipil negara (ASN), sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, Komnas HAM memiliki fungsi pengkajian dan penelitian kebijakan, penyuluhan dan pemajuan HAM, pemantauan, hingga mediasi atas dugaan pelanggaran dan sengketa HAM. Selain itu, Komnas HAM juga aktif melakukan kampanye, diseminasi, penerbitan, pelatihan, serta kerja sama lintas sektor guna meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat.
Melalui kunjungan ini, Komnas HAM berharap dapat mempelajari praktik baik pengelolaan perpustakaan dan literasi di BB Pustaka sebagai upaya penguatan peran kelembagaan di tengah tantangan era digital yang justru dipandang sebagai peluang pengembangan layanan informasi ke depan, ujarnya.
Pustakawan Muda Komnas HAM, Nur Afifa, menambahkan bahwa kunjungan ke Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian bertujuan untuk belajar dan berdiskusi terkait pengelolaan perpustakaan. Ia ingin memahami praktik yang diterapkan BB Pustaka dalam mengelola koleksi, data, serta layanan perpustakaan agar tetap berkelanjutan dan relevan di tengah perkembangan era digital.
Kegiatan berlanjut dengan pengenalan website BB Pustaka terkait informasi perpustakaan dan literasi oleh pustakawan BB Pustaka, kemudian dilanjutkan dengan library tour. (Rep FN/Edit SO)
