Jakarta - 27 Mei 2025. Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian (BB Pustaka) bekerja sama dengan Lever Foundation menyelenggarakan kegiatan FGD Penyusunan Buku “Budi Daya Ayam Petelur Bebas Sangkar” di Shangri La Hotel-Jakarta. Kepala BB Pustaka, Eko Nugroho Dharmo Putro, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pertanian Press bertugas menghimpun pengetahuan pertanian untuk meningkatkan literasi pertanian. Penerbitan buku ini merupakan salah satu wujud peran BB Pustaka dalam menyediakan buku untuk literasi pertanian.
Perwakilan dari Lever Foundation, Bagas Kusumo Jati menyampaikan, “Buku yang akan diterbitkan ini akan ditulis sesuai dengan kondisi lokal di Indonesia”. Topik yang diangkat dalam buku ini cukup menarik karena telur hasil budi daya ayam bebas sangkar memiliki kelebihan, diantaranya kandungan gizi lebih baik. Harapannya, buku dapat dimanfaatkan oleh berbagai pelaku usaha peternakan di Indonesia.
Narasumber pada kegiatan ini merupakan para pakar di bidang peternakan, yaitu Ali Agus (Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Pertanian), Hastho Yulianto (Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner), dan Rofii dari Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak. Para narasumber memberikan beberapa masukan penting agar isi buku lebih komprehensif dan dapat disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Ali Agus menekankan pentingnya memperhatikan pengendalian penyakit dalam budi daya ayam petelur bebas sangkar. Hastho Yulianto menggarisbawahi bahwa sistem budi daya harus disesuaikan dari negara yang memiliki empat musim dengan Indonesia yang memiliki dua musim. Sedangkan Rofii mengatakan ,“Di Indonesia ada peluang masyarakat untuk budi daya telur bebas sangkar karena masyarakat sudah terbiasa dengan budi daya ayam di pekarangan, akan tetapi harus lebih terkontrol misal terkait pakan.”
BB Pustaka terus berupaya mendukung terwujudnya swasembada pangan. Melalui penerbitan buku ini, diharapkan mendukung peningkatan produksi pangan dari sektor peternakan. Ketersediaan telur yang merupakan salah satu pangan penyedia protein menjadi kebutuhan penting masyarakat Indonesia. Masyarakat dan pelaku usaha yang terliterasi dengan pengetahuan budi daya ayam petelur yang berkualitas, tentunya akan mendorong terwujudnya swasembada pangan. (Rep EK/Edit SO-SWT)