
Judul : Ulat Grayak, Spodoptera spp.: Hama polifag, bioekologi dan pengendalian
Penulis : Laksminiwati, P. dan Tonny, K.M.
Penerbit : IAARD Press
Tahun terbit : 2022
Jumlah Hal : 124 halaman
Link Akses : https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15854
Gagal panen merupakan kebangkrutan yang memprihatinkan bagi para petani atau pelaku usaha tani. Peningkatan suhu udara dan lingkungan akibat pemanasan global menyebabkan terjadinya pergeseran distribusi hama, daur hidup lebih singkat, hingga terjadi ledakan hama. Ulat grayak, Spodoptera spp. adalah hama utama tanaman yang tersebar di seluruh dunia yang menjadi ancaman dahsyat bagi tanaman pangan dan hortikultura. Hama ini memiliki Sifat polifag, sehingga tanaman inangnya sangat banyak dan beragam. Kondisi ini mempersulit pengendalian dan akan meningkatkan kerusakan tanaman juga kerugian dalam budidaya, bahakan gagal panen.
Buku ini hadir menawarkan solusi praktis tentang pengelolaan hama terpadu Spodoptera spp dengan cara-cara pengendalian ramah lingkungan. Pada bab pertama penulis memaparkan tentang bioekologi ulat grayak yang ada di Indonesia sebagai landasan yang perlu dipahami dalam menyusun strategi pengendalian. Sebaran dan tanaman inang serta daur hidup ulat grayak diuraikan terperinci dalam bab ini.
Bab selanjutnya menyoroti tentang pengendalian Spodoptera spp. yang umum dilakukan dan dampaknya terhadap kelestarian pertanian. Bagaimana terjadinya mekanisme resistensi ulat grayak dengan penggunaan insektisida sintetik yang berlebihan tidak sesuai ketentuan, serta pembahasan mengenai mekanisme terjadinya resisten dan pengelolaan resistensi insektisida dibahas terperinci.
Komponen teknologi pengelolaan hama terpadu dibahas pada bab empat, meliputi pengendalian secara kultur teknis, pengendalian hayati, pengendalian menggunakan varietas tanaman tahan hama, pengendalian secara fisik dan mekanik, pengendalian kimiawi menggunakan zat kimia, baik berupa zat kimia alami maupun kimia sintesis. Cara pengendalian kimia merupakan cara pengendalian yang paling banyak digunakan.
Bab lima tentang berbagai taktik dan cara penerapan teknologi pengelolaan hama terpadu Spodoptera spp. yang kompatibel dalam budidaya. Hasil penerapan pada budidaya beberapa komoditas disajikan dalam bentuk tabel. Peluang dan tantangan penerapan pengelolaan hama terpadu di Indonesia dibahas juga khusus di bab ini. Adapun beberapa peluang antara lain terbukanya pasar produk pertanian yang aman dikonsumsi, teknologi pengendalian yang telah dihasilkan serta teknologi pengendalian yang telah siap diterapkan serta kendala, juga beberapa tantangan penerapan PHT Spodoptera.. Dalam bab penutup diungkapkan bahwa pengurangan ketergantungan terhadap pestisida merupakan langkah penting untuk kelestarian produksi pertanian, dan pentingnya pendampingan yang berkelanjutan oleh petugas lapang.
Buku ini sangat layak untuk dijadikan pedoman pengendalian oleh para petani, penyuluh, serta praktisi pertanian lainya dalam pengendalian ulat grayak. Penyajian materi disusun secara sistematis dan didukung dengan data teknis yang cukup kuat. Namun buku ini akan lebih lengkap dan aplikatif jika dilengkapi dengan kisah sukses oleh petani di berbagai wilayah. Selain itu penambahan infografis lebih banyak akan memperkuat daya guna buku terutama bagi pembaca pada umumnya. Namun begitu, secara keseluruhan buku ini memberi kontribusi besar dalam peningkatan literasi utamanya dalam pertanian berkelanjutan melalui budidaya ramah lingkungan. (DA’25)
