
Judul : Peningkatan Indeks Pertanaman
Tim Penyusun : Sri Endah Nurzannah
Penerbit : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Tahun Terbit : 2021
Jumlah Halaman : 23 p.
Link akses : https://repository.pertanian.go.id/items/5ddfdff8-8ac7-4176-8182-03da079b5b82
Ketersediaan pangan yang aman serta mencukupi merupakan kunci keberhasilan pertanian. Peningkatan produksi yang berkelanjutan menjadi sebuah keniscayaan. Namun, semakin maraknya alih fungsi lahan, lahan pertanian menjadi berkurang dan perluasan lahan tidak lagi menjadi pilihan. Kondisi ini berdampak pada menurunnya produksi dan berpotensi mengancam ketahanan pangan nasional. Salah satu strategi yang cukup efektif untuk mengatasinya adalah peningkatan indeks pertanaman (IP), yaitu penambahan jumlah musim tanam dalam setahun pada lahan yang sama. Dengan mengoptimalkan IP, produksi pangan dapat ditingkatkan secara signifikan tanpa harus membuka lahan baru.
Buku bertajuk “Peningkatan Indek Pertanaman” terbitan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) bekerja sama dengan Sekolah Vokasi IPB ini menyajikan uraian ringkas namun padat mengenai konsep, strategi, dan teknologi peningkatan IP. Buku ini disajikan secara infografis yang dimulai dari latar belakang, pengertian IP, hingga teknologi spesifik untuk berbagai komoditas utama yaitu padi, jagung, kedelai dan sorgum.
Dalam latar belakang buku ini, dinyatakan bahwa produktivitas tanaman pangan strategis seperti padi, jagung, kedelai serta sorgum belum mencapai titik optimal. Faktor ketersediaan air dipaparkan sebagai kunci dalam meningkatkan IP, dengan solusi berupa irigasi suplementer yang berasal dari air permukaan dengan pemompaan melalui embung, sumur dangkal danau atau parit panjang.
Pada bagian pentingnya peningkatan IP menjelaskan bahwa IP adalah rata-rata masa tanam dan panen dalam satu tahun pada lahan yang sama. Hal ini bertujuan untuk optimalisasi lahan melalui efisiensi sumber daya, peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani.
Bagian kunci keberhasilan IP menyoroti tiga aspek utama: ketersediaan air, pengelolaan lahan untukmempertahankan kelembaban tanah, serta penggunaan varietas genjah yang toleran kekeringan. Strategi adaptasi melalui fisiologi tanaman dan system perakaran juga dipaparkan secara ringkas.
Pada bagian pendekatan budidaya teknis, diperkenalkan konsep pengelolaan tanaman terpadu (PTT) yang melibatkan pemanfaatan kalender tanam terpadu (KATAM), konservasi air, pengelolaan hara, hingga system budidaya alternatif seperi gogo rancah, walik Jerami, dan padi aerobik.
Bagian inovasi teknologi tanaman menyajikan paket teknologi budidaya padi seperti jajar Legowo Super (Jarwo super), RAISA untuk lahan rawa, dan ISABELA untuk lahan tadah hujan. Sementara itu, varietas unggul baru jagung, kedelai, ubi kayu, dan sorgum diperkenalkan beserta potensi produktivitasnya.
Secara keseluruhan buku ini memliki kelebihan pada penyajian secara infografis sehingga ringkas, padat dan mudah dipahami. Dan keunikan dari buku ini ada tambahan informasi berupa teka-teki silang sebagai sarana belajar yang lebih kreatif dan interaktif yang dapat meningkatkan daya tarik pembaca. Namun karena bentuk sajianya infografis maka uraian teknis yang diberikan masih terbatas sehingga pembahasan menjadi kurang mendalam. Kendati demikian buku ini tetap menjadi inspirasi berharga terutama petani, penyuluh, maupun mahasiswa. (DA”25)
