Lahan rawa lebak merupakan lahan pedalaman yang memiliki topografi cekung, sehingga air sulit mengalir keluar. Setiap tahun, lahan ini tergenang minimal tiga bulan dengan ketinggian air setidaknya 50 cm. Pada musim hujan, lahan terendam, dan pada musim kemarau air mengering melalui perkolasi dan evaporasi. Luas lahan rawa lebak di Indonesia sebanyak 13,28 juta hektar. Sumber utama air berasal dari hujan.
Lahan rawa lebak ini umumnya terletak di dataran banjir (floodplain) dan wilayah depresi yang mengalami genangan musiman, terutama selama musim hujan. Pada musim kemarau, sebagian besar lahan ini mengering dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian.
Morfologi tanah di rawa lebak menunjukkan perkembangan yang minimal, terutama di daerah dengan drainase buruk. Lapisan atas tanah berwarna coklat kekelabuan hingga kelabu gelap, sedangkan lapisan bawahnya cenderung lebih terang. Tekstur tanah didominasi oleh liat hingga lempung liat berdebu, dengan konsistensi yang lekat dan plastis.
Ciri-ciri Lahan Rawa Lebak:
- Berada di dataran banjir (floodplain).
- Tergenang musiman, terkait musim hujan.
- Kering pada musim kemarau dan cocok untuk pertanian.
- Air genangan tawar atau sedikit asam.
- Kaya bahan organik, namun kekurangan oksigen saat tergenang.
Pemanfaatan Lahan Rawa Lebak
- Pertanian: Padi lebak, jagung, palawija, dan hortikultura saat kemarau.
- Perikanan: Budidaya ikan di lebung.
- Konservasi: Habitat biodiversitas air tawar.
- Peternakan: Penggembalaan ternak di musim kemarau.
Tantangan dalam Pengelolaan
- Fluktuasi genangan musiman.
- Kebutuhan sistem pengelolaan air seperti polder, tanggul, dan drainase.
- Risiko pencucian hara dan asidifikasi tanah.
Klasifikasi Lahan Rawa Lebak
- Lebak Dangkal
- Genangan: < 50 cm, Durasi: < 3 bulan.
- Karakteristik: Terletak di pematang/tanggul sungai, ideal untuk padi dan palawija di musim kemarau.
- Lebak Tengahan
- Genangan: 50–100 cm, Durasi: 3–6 bulan.
- Karakteristik: Berada di dataran banjir, cocok untuk satu kali tanam padi per tahun.
- Lebak Dalam
- Genangan: > 100 cm, Durasi: > 6 bulan.
- Karakteristik: Terletak di rawa belakang (back swamps), mendukung budidaya padi lebak dan perikanan rawa.
- Lebak Sangat Dalam (Lebung)
- Genangan: > 150 cm, Durasi: > 9 bulan.
- Karakteristik: Genangan dalam dan lama, lebih banyak dimanfaatkan untuk perikanan tradisional dan konservasi.
Klasifikasi ini berguna untuk menentukan jenis tanaman dan waktu tanam optimal guna meningkatkan produktivitas lahan.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, luas lahan rawa lebak di Indonesia mencapai sekitar 13,28 juta hektar, yang tersebar di empat pulau besar sebagai berikut:
- Papua: 6,31 juta hektar
- Kalimantan: 3,58 juta hektar
- Sumatra: 2,79 juta hektar
- Sulawesi: 0,61 juta hektar
Lahan rawa lebak merupakan lumbung padi/beras nasional yang mampu mendukung dan mengamankan program ketahanan pangan. Oleh karena itu, potensinya yang besar untuk penambahan areal produksi pertanian baru pada masa mendatang.
Sumber:
Nursyamsi Dedi ; Alwi Muhammad; Noor Muhammad; Anwar Khairil; Maftuah Eni; Khairullah Izhar; Ar-Riza Isdijanto; Raihan Suaidi; Simatupang R. Smith; Noorginayuwati; Jumberi Ahmadi, 2014: LUAS DAN KARAKTERISTIK LAHAN RAWA LEBAK https://repository.pertanian.go.id/items/b69f62a3-e01e-4e68-a468-8609d062107