NPP : 3271034C1019314
Bagaimana upaya Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) dalam mendukung pelaporan keuangan yang akuntabel? Salah satu upayanya adalah dengan menggunakan Aplikasi Barang Persediaan versi 21.0.0. (Aplikasi Persediaan FIFO)
Aplikasi ini baru diluncurkan bulan Juli 2021 untuk menyempurnakan aplikasi sebelumnya. Metode yang digunakan dalam aplikasi baru ini adalah metode penilaian persediaan First In First Out (FIFO). Ini merupakan pengembangan dari Aplikasi Persediaan versi 20.2.0 dengan perubahan yang cukup signifikan. Perubahan tersebut yaitu metode penilaian persediaan dari Harga Perolehan Terakhir (HPT) menjadi FIFO sebagaimana kebijakan akuntansi yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam PMK Nomor 234/PMK.05/2020 tentang Perubahan atas PMK Nomor 225/PMK.05/2019 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat.
Petugas Barang Milik Negara (BMN) dan Pengelola Barang Persediaan telah belajar dan mempraktikkan aplikasi baru ini dalam penyusunan laporan Barang Persedian dan BMN. Aplikasi ini sangat membantu dalam penyusunan Laporan Barang Persediaan yang nanti akan terhubung dengan aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi (SIMAK) BMN. Laporan BMN ini selanjutnya akan di rekonsiliasi dengan aplikasi Sistem Akutansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA), setelah itu baru di lakukan rekonsiliasi secara elektronik (e-rekonsiliasi) dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
Hubungan berjenjang dalam masing masing aplikasi menuntut petugas pengelola untuk melakukan pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan BMN sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan runut tidak ada yang tertinggal dalam proses inputing data.
Petugas pengelola Barang Persediaan, BMN, dan SAIBA telah berkolaborasi dengan baik dalam rekonsiliasi data sehingga setiap transaksi telah dicatat, diklasifikasikan dan disajikan dalam laporan keuangan secara tepat dan memadai. Laporan tersusun dengan kualisifikasi relevan, andal, dan akuntabel. Laporan yang akuntabel sangat mendukung dalam proses kinerja Kementerian Pertanian. (Sunyoto)
Apa kabar anak Indonesia? Hari ini tanggal 23 Juli, kita memperingati Hari Anak Nasional. Saat pandemi ini sedikit banyak berpengaruh kepada keceriaan mereka. Sosok cilik yang biasanya bermain gembira dengan teman temannya, berlarian bercanda tawa, sekarang harus "stay at home" untuk sementara waktu. Namun, pandemi bukan berarti diam di tempat, semangat untuk belajar dan menambah pengetahuan tak boleh padam.
PUSTAKA sebagai institusi yang berperan dalam pengembangan literasi, tak abai untuk menggandeng anak-anak selalu beraktivitas positif. Dengan moto "cinta ilmu pengetahuan, gemar membaca rajin menulis", PUSTAKA mengajak anak-anak untuk menjadi pribadi yang penuh kreatif, berkarakter dan selalu berpikir maju. Untuk memenuhi kebutuhan literasi pemustaka cilik di saat pandemi, PUSTAKA menyediakan bacaan yang sesuai untuk anak anak berupa komik pertanian di Repository Publikasi Kementan (http://repository.pertanian.go.id/).
Menumbuhkan minat baca pada usia dini akan memberikan stimulus yang kuat pada anak untuk selalu ingin tahu dalam menambah pengetahuan. Bacaan komik pertanian memberikan cerita dengan bahasa yang lugas, gambar yang menarik, dan beberapa glossary membuat lebih mudah dicerna dan dipahami anak-anak.
Pandemi memberi kesempatan ayah bunda untuk lebih dekat dengan anak anak. Bacakan dongeng atau cerita dari komik pertanian. Anak lebih senang mendengarkan dongeng, karena tidak ada kesan menggurui dalam penyampaian pesan. Komik pertanian mengajak anak untuk peka terhadap kondisi lingkungan.
PUSTAKA mengajak anak cinta pertanian melalui buku. Berharap nantinya menjadi milenial enterpreuner pertanian yang andal. Petani yang maju, mandiri dan modern diharapkan tertanam dalam cita cita mereka. Kiprah mereka di masa depan menjadikan Indonesia kuat dalam ketahanan pangan dan mandiri atau swasembada.
Ayo kita ajak-anak Indonesia menjadi pribadi yang literate dan cinta pertanian. dengan gemar membaca. (Juznia Andriani)
![]() |
![]() |
Bagaiamana cara Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) meningkatkan kompetensi dan kinerja pustakawan? salah satunya melalui bimtek virtual yang digelar pada Selasa, 13 Juli 2021.
Materi bimtek yang disampaikan adalah "Entri Data INLISLite” oleh narasumber Edwin Satyalesmana. Peserta yang hadir sebanyak 70 orang partisipan terdiri dari pustakawan dan pengelola perpustakaan lingkup Kementan.
Bimtek ini dibuka oleh PIC Bimbingan Teknis Pengelola Pepustakaan Heryati Suryantini. Dalam sambutannya Heryati yang dikenal dengan sapaan akrab Tety menyampaikan harapan agar pustakawan tetap eksis, mampu berkontribusi aktif dan berkinerja lebih optimal. "Era pandemi justru membuat kita agar tetap kreatif dalam berkreasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan diri", jelasnya.
Materi bimtek INLISLite ini diangkat karena masih banyaknya permintaan dari para pustakawan dan pengelola perpustakaan. Selanjutnya kedepan akan diagendakan seri bimtek INLISLite lainnya.
Materi ini penting disampaikan karena perlunya pemahaman bersama dan sinergitas para pustakawan lingkup Kementan dalam implementasi INLISLite sebagai aplikasi pengelolaan perpustakaan yang diharapkan dapat mensupport terwujudnya Katalog Induk Perpustakaan Kementan (KIKP). Kontribusi dari seluruh pustakawan Kementan tentunya sangat diharapkan agar KIKP dapat terwujud.
Materi yang disampaikan terkait beberapa menu di Inlislite antara lain akuisisi, katalog, keanggotaan, sirkulasi dan menu katalog. Akuisisi digunakan untuk pencatatan dan registrasi koleksi, untuk entri nomor induk, data pengadaan, jumlah eksemplar dan keberadaan koleksi.
Katalog digunakan untuk mengisi deskripsi bahan perpustakaan, membuat katalog, mencantumkan klasifikasi dan nomor panggil serta kontent digital dari bahan perpustakaan. Keanggotaan digunakan untuk mengisi data keanggotaan, daftar anggota perpustakaan, daftar sumbangan/iuran anggota dan masa perpanjangan kartu keanggotaan.
Sirkulasi digunakan untuk kegiatan layanan perpustakaan, peminjaman, perpanjangan masa pinjam koleksi, pengembalian buku, stock opname, dan data pelanggaran layanan peminjaman. Sedangkan menu KATALOG terdiri dari jumlah eksemplar, cover serta konten digital untuk mengisi data bibliografis.
Selanjutnya bagaimana caranya? Caranya adalah pilih kotak Jenis bahan perpustakaan yang sesuai dengan yang akan diolah monograf, sumber elektronik, film, terbitan berkala, bahan grafis, dan sebagainya. (Herwan Junaidi)
Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian
Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Bogor 16122
dummy+62-251-8321746
dummy [email protected]
We have 1143 guests and no members online