
Bekasi, 19 Agustus 2025–Program Jaksa Mandiri Pangan hasil kolaborasi Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kejaksaan Agung menunjukkan hasil nyata dalam mendukung swasembada pangan nasional.
Kunci sukses dari program ini terletak pada pemilihan benih padi bermutu, khususnya varietas berumur genjah. Salah satu varietas yang kini mencuri perhatian adalah padi Cakrabuana, varietas unggul baru yang dilepas sejak tahun 2019.
Cakrabuana memiliki penampilan menarik dengan daun tegak, tinggi tanaman sekitar 105 cm, dan rata-rata hasil panen 7,5 ton per hektar. Dari sisi kualitas, varietas ini menghasilkan gabah panjang ramping, beras bening, serta nasi yang pulen dengan kadar amilosa 22%.
Bukan hanya itu, Cakrabuana juga terbukti lebih tahan terhadap serangan hama wereng batang cokelat (WBC) biotipe 1, 2, 3 dan penyakit hawar daun bakteri. Program ini terus menunjukkan geliatnya di lapangan.
Dengan memanfaatkan tanah sitaan negara seluas 32 hektar. Di Perum Srimahi, Tambun Utara, panen perdana varietas Inpari di lahan 4 hektar menghasilkan 32 ton gabah dengan produktivitas 7–8 ton/ha. Potensi penuh lahan kerja sama seluas 330 hektar diperkirakan mencapai 2.016 ton gabah.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memberikan apresiasi atas sinergi yang telah berjalan. “Dukungan Kejaksaan dalam percepatan distribusi pupuk, tender, dan cetak sawah terbukti sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan produksi pertanian. Satu ton percepatan produksi bernilai Rp6,5 triliun bagi perekonomian nasional,” jelasnya.
Jaksa Agung, ST Burhanuddin, juga menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung program pangan nasional. “Program Jaksa Mandiri Pangan merupakan wujud nyata peran Kejaksaan dalam mendukung pembangunan, khususnya ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Penyuluh Pertanian Kabupaten Bekasi, Widi Santoso, mengaku bangga mendampingi petani dalam program ini. “Sebagai penyuluh, saya senang bisa membina petani dan meningkatkan produksi mereka,” ujarnya.
“Sebagian lahan digunakan untuk uji coba tiga varietas padi unggulan Cakrabuana Meski demikian, petani masih menghadapi kendala, seperti alih fungsi lahan dan kondisi tanah dengan kadar asam tinggi. Teknologi pemulihan lahan serta informasi dari dinas pertanian dan media sosial lingkup Kementan menjadi rujukan penting bagi penyuluh dan petani.” Tambahnya
Widi pun mengajak seluruh penyuluh di Indonesia untuk terus bersemangat mendukung program Presiden dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Program Jaksa Mandiri Pangan kini menjadi bukti bahwa sinergi antara aparat hukum, pemerintah, penyuluh, dan petani mampu memperkuat ketahanan pangan nasional. (Rep FN/Edit SO-SWT)
