
Bogor, 08 Oktober 2025 – Upaya memperkuat peran penyuluh dalam mewujudkan swasembada pangan semakin nyata. Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian (BB Pustaka) menggelar kegiatan LOVE (Live of Agriculture Virtual Literacy) denganmengusung tema “Satu Komando: Pengalihan Penyuluh ke Pusat”
Kegiatan ini untuk menegaskan langkah strategis pengalihan status penyuluh pertanian dari daerah ke pemerintah pusat sebagai kunci penguatan komando dan efektivitas pembangunan pertanian.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, drh. IGST. Made NGR Kuswandana, menekankan pentingnya integrasi penyuluh dalam satu sistem nasional. “Satu komando menjadi kata kunci, artinya seluruh penyuluh pertanian di Indonesia harus berada di bawah koordinasi Kementerian Pertanian,” tegasnya.
Dalam paparannya, drh. Kuswandana juga menegaskan kembali amanat Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2025, yang mewajibkan proses pengalihan penyuluh diselesaikan paling lambat satu tahun sejak instruksi tersebut diterbitkan. Ia mendorong agar para penyuluh aktif mengikuti berbagai program yang disiapkan, seperti knowledge sharing dan pendampingan lapangan. “Penyuluh wajib menguasai segala bentuk modernisasi pertanian sebagai pendamping brigade pangan,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Staf Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Aparatur, Bapak Agung Danang Rahadi, turut menyampaikan perkembangan terbaru terkait implementasi kebijakan ini. Ia menjelaskan bahwa untuk batch pertama, telah diterbitkan Surat Keputusan (SK) pengalihan dari BKN dengan rincian 19.832 PNS dan 10.491 PPPK, sehingga total SK yang telah terbit mencapai 30.323 orang.
Kegiatan ini juga menghadirkan testimoni dari para penyuluh di berbagai daerah sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pengalihan. Salah satunya disampaikan oleh Penyuluh Pertanian Kabupaten Bogor, Agus Prasojo. Ia menyebutkan bahwa rekan-rekan penyuluh menyambut baik proses ini dengan penuh semangat. “Harapan kami terhadap pengalihan ini, pertama, adanya koordinasi dan kebijakan penyuluhan yang lebih terarah, sinergis, serta berada di bawah satu komando. Kedua, tentu berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan dan kejelasan jenjang karir,” ungkapnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan kerja sama antara para penyuluh dan Kementerian Pertanian dapat terjalin secara optimal guna mendukung terwujudnya swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. (kontributor QAR/edit SO-SWT)
