Rabu, 28 mei 2025, sebanyak tiga ratus lima puluhan partisipan dari kalangan analis standarisasi, penyuluh, praktisi pertanian, pengelola layanan SNI Corner, dan stakeholder terkait bergabung dalam agenda Literasi Informasi secara online. Literasi kali ini terkait dengan standarisasi dan penilaian kesesuain bidang pertanian. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian berkolaborasi dengan Pusat Data dan Informasi Badan Standar Nasional (BSN).
Literasi informasi terkait Standarisasi perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman dan pengetahun akan pentingnya standar. “Meningkatnya tuntutan pasar terhadap mutu, keamanan, dan keberlanjutan produk, penerapan standar pertanian yang baik (seperti Good Agricultural Practices/GAP, SNI, dan sertifikasi organik) menjadi langkah strategis dalam meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen,” kata Eko Nugroho dalam sambutannya. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Zul Amri sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi BSN yang menyatakan bahwa standarisasi akan memastika keselamatan terhadap konsumen dan menjamin mutu agar dapat berdaya saing.
Narasumber Bety W. Hapsari, sebagai analis standardisasi pada Direktorat Pengembangan dan Penilaian Kesesuaian, memaparkan bagaimana perkembangan standar di bidang pertanian sampai saat ini. Selanjutnya, narasumber kedua Sukmawijiati yang merupakan analis standaridisasi pada Direktorat Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Penilaian Kesesuaian, menjelaskan penerapan SNI bidang pertanian. Terakhir, sebagai pelengkap disampaikan oleh narasumber dari Kementerian Pertanian yang menyampaikan pembahasan standadisasi untuk pertanian modern dan berdaya saing.
Acara diakhiri dengan diskusi yang sangat menarik mengupas seputar standarisasi, baik dari permasalah di lapangan, strategi diseminasi, kebijakan, serta perlunya kolaborasi antarlembaga terkait dengan standardisasi untuk meningkatkan mutu dan daya saing. Harapannya, melalui literasi ini dapat menggugah kesadaran akan perlunya standardisasi dan tentunya kemudahan akses informasi terkait dengan dokumen standardisasi maupun ISO. Standardisasi dibidang pertanian bukan hanya regulasi, tetapi merupakan transformasi pertanian untuk pertanian Indonesia yang modern dan berkelanjutan. (Rep LS/Edit SWT)