Indramayu, 2 Juli 2025 –Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian (BB Pustaka) kembali menggelar kegiatan LOVE: Live of Agriculture Virtual Literacy – Brigade Pangan dengan tema “Pemanfaatan Alsintan Mendukung Swasembada Pangan”. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini menjadi sarana literasi pertanian yang membahas peran penting alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam mendukung transformasi menuju pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Acara dibuka oleh Kepala BB Pustaka, Eko Nugroho Dharmo Putro. Ia menekankan pentingnya modernisasi sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi. Dalam arahannya, Eko menjelaskan bahwa penggunaan alsintan dapat menekan biaya produksi hingga 50% dan mempercepat proses tanam dan panen. “Ini memungkinkan peningkatan indeks pertanaman menjadi tiga kali setahun,” jelasnya.
Eko juga menyoroti rendahnya tingkat mekanisasi pertanian di Indonesia yang masih berada pada 1,6 HP/ha, jauh di bawah Jepang yang mencapai 16 HP/ha. Hal ini menunjukkan bahwa ruang peningkatan teknologi di sektor pertanian nasional masih sangat terbuka.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, turut memberikan sambutan dengan menekankan pentingnya sinergi antara petani, koperasi, dan pemerintah daerah. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk lima koperasi primer yang dipimpin oleh Haji Taryono di lima kecamatan sebagai bentuk penguatan kelembagaan petani. “Kolaborasi antarpetani akan memperkuat dampak usaha tani dalam mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian, Fausiah T. Ladja, menegaskan bahwa alsintan menjadi kunci dalam mendorong pertanian presisi dan menarik minat generasi muda. “Modernisasi bukan hanya soal alat, tapi strategi menyeluruh, termasuk keterlibatan generasi milenial,” kata Fausiah.
Sebagai bentuk dukungan konkret, sejak 2024 Kementerian Pertanian telah menyalurkan lebih dari 91.000 unit alsintan prapanen ke berbagai daerah secara gratis. Namun, ia juga menyoroti pentingnya akurasi pelaporan di daerah untuk memastikan pemanfaatan dan perawatan alsintan berjalan optimal. “Pelaporan dari dinas kabupaten/kota masih menjadi tantangan yang harus segera dibenahi,” tambahnya.
Ketua Koperasi Pertanian Modern, Haji Taryono, menyampaikan harapannya agar koperasi pertanian modern ke depannya mendapat dukungan penuh dari kementerian, baik di tingkat pusat maupun daerah untuk mendukung kemandirian petani dari hulu ke hilir.
Menutup acara, pustakawan Wida Ningsih memberikan panduan mengenai cara mengakses informasi pertanian melalui layanan yang ada di BB Pustaka sebagai bentuk dukungan literasi bagi penyuluh dan masyarakat tani.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mendorong pemanfaatan alsintan secara optimal dalam mendukung efisiensi dan produktivitas pertanian nasional menuju tercapainya swasembada pangan. (Rep FN/Edit SO-SWT)